Burung Peking bondol merupakan burung yang masih serumpun dengan burung pipit jenis lainnya. Peking bondol biasa disebut dengan Burung peking kata orang jawa biasa menyebutnya, dalam bahasa latinnya emprit brondol disebut Lonchura punctulata. Punctulata sendiri menunjuk pada warna brintik-brintik pada dada emprit brondol.
Burung Peking merupakan burung jenis pemakan biji-bijian dan padi seperti burung-burung pipit lainnya.
Emprit Bondol |
Secara fisik, burung Peking Brondol memiliki ukuran tubuh sekitar 11 cm jika diukur dari paruh hingga ekornya. Jika sudah dewasa, Emprit brondol memiliki warna bulu coklat kemerahan pada bagian badan atas, sedangkan bagian dada berwarna bintik-bintik sehingga dinamai brondol/bondol. Sedangkan burung pipit brondol muda pada bagian dada berwarna kuning kecoklatan agak kotor, warna bondol/titik-titik belum muncul. Perbedaan bondol betina dan jantan sulit dibedakan secara fisik, karena memiliki warna dan cirri fisik sama.
Dalam keseharian kita bisa menjumpai Peking Brondol di lingkungan sekitar kita, terutama di area persawahan serta tegalan. Pipit bondol menyukai persawahan dan tegalan karena mereka menyukai makanan padi-padian, rerumputan serta bebijian.
Biasanya emprit bondol hidup dengan cara berpasangan atau dalam kelompok kecil ketika sedang mencari makanannya. Kelompok-kelompok kecil burung peking akan berpindah tempat dalam mencari makanannya sambil berbunyi dan memanggil-manggil burung sejenisnya.
Burung pipit bondol juga sering terlihat bergerombol dengan burung serumpunnya seperti Emprit Haji atau Emprit Jawa. Biasanya burung Peking dalam koloni/kelompok kecil hanya terdiri dari 2 s/d 5 ekor saja, namun ketika dalam kondisi mendekati musim panen dan padi di sawah sudah nampak mengkuning maka rombongan burung Pipit baik itu Pipit Haji, Brondol maupun Pipit Jawa bisa berjumlah ratusan dan akan terus mensambangi area persawahan untuk mencari makan berupa biji padi di sawah.
Mungkin karena populasinya mulai berkurang, saat ini kita sudah jarang menemui gerombolan burung Pipit hingga ratusan jumlahnya yang berpindah-pindah dari pohon satu ke pohon lainnya. Jika dahulu semasa saya kecil, perburuan burung lokal belum terlalu masif seperti saat ini, burung-burung lokal liar masih dengan mudah kita jumpai di lingkungan rumah. Mari lebih bijak dalam memelihara dan merawat burung sehingga burung liar tetap terjaga kelestariannya di alam bebas. Baca juga burung lokal yang semakin menghilang.
Tidak ada komentar: