Tips

Berita

Hewan

Kesehatan

Hobby

Makanan Burung

Demam dan fenomena batu akik sepertinya memang sedang mewabah dan benar-benar dalam kondisi di atas, dengan semakin seringnya liputan-liputan khusus tentang batu akik di stasiun televisi menjadikan penggeram akik semakin banyak dan ramai.
Di kota saya sendiri di Cilacap, setiap lapak batu akik  atau lapak bahan akik selalu ramai dan menjadi pusat perhatian pencari akik.
Lapak batu akik
Karena semakin banyak penyuka akik, fenomena booming akik mampu mengalihkan perhatian penyuka burung kicau, yang tentunya berimbas pada tingkat penjualan burung dan perlengkapannya di kios-kios penjual burung di beberapa daerah. Bahkan di pasar tradisional pun, lapak penjual burung harus rela berdesakan dengan lapak-lapak akik yang baru beberapa bulan mulai ikut meramaikan pasar.
Penjual burung dalam ilustrasi
Beberapa penjual burung di kota Cilacap juga mengeluhkan menurunnya omset penjualan burung bakalan dan pakan karena adanya demam batu akik ini. Selain itu, penjual burung freelance juga beberapa kali Nampak mengeluh karena saat ini cukup sulit juga menjual lagi burung peliharaannya. Kalaupun ada yang berminat menawar itupun menawar dengan harga yang rendah dan jauh dari pasaran sebenarnya.

Untuk mensiasati penjualan burung yang sedang menurun akibat fenomena dema batu akik, penjual burung biasanya akan sedikit menurunkan harga-harga burung dari harga sebelumnya ketika sedang ramai-ramainya.

Namun mayoritas penjual burung merasa cukup optimis dan yakin jika penurunan harga burung dan menurunnya minat penyuka burung akibat fenomena batu akik hanya berlangsung sementara dan hanya sebentar. Selain itu, jika lomba-lomba burung dengan hadiah besar dan skala besar juga rutin diadakan maka penjualan dan pasaran burung kicau akan kembali mengeliat dan ramai.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top