Tips

Berita

Hewan

Kesehatan

Hobby

Makanan Burung


Cara dan proses penjinakkan burung trucukan rasa-rasanya jika dibandingkan dengan penjinakkan burung-burung besar lainnya tidak jauh berbeda dan cenderung hampir sama caranya.
Beberapa metode penjinakkan menerapkan trik yang sama juga yaitu dengan terapi pakan dan penggantungan sangkar di keramaian.

Menyenangkan, jika memiliki Trucukan sudah jinak
Tetapi jika Anda ingin lebih jelas mempelajari cara penjinakkan burung trucukan dengan metode pakan dan penggantangan sangkar di tempat ramai, silahkan Anda lanjutkan menyimak artikel ini sampai selesai.

Cara menjinakkan trucukan dengan metode terapi pakan.


  1. Ambil cepuk pakan menjelang sore hari pada pukul 16:00 hingga pagi harinya.
  2. Pagi hari dengan cepuk yang masih belum terpasang, burung dimandikan sampai basah kuyup.
  3. Sekitar pukul 08:30, berikan jangkrik yang ditusuk dengan lidi panjang, jika burung belum mau menyambar jangkrik yang kita berikan, letakkan saja di cepuk pakan.
  4. Ulangi cara tersebut 30 menit kemudian, berikan jangkrik hingga burung kenyang.
  5. Setelah burung terlihat enggan memakan jangkrik yang kita berikan, maka cepuk voer dan buah bisa kita pasang lagi hingga sore hari pukul 16:00.
  6. Ulangi cara penjinakkan tersebut selama beberapa hari, hingga burung mengalami perubahan perilaku terhadap kita.

Penjinakkan dengan metode gantang di keramaian.


  1. Gantang tinggi di tempat yang sering ditinggali orang, tempat ramai.
  2. Setiap 1 pekan, masih di tempat yang sama, turunkan ketinggian gantangan sekitar 20 cm, jadi jika semula 2 meter, maka setelah sepekan menjadi 180cm.
  3. Ulangi terus cara di atas hingga ketinggian cukup saja, kira-kira ketinggian sangkar pas sejajar dengan wajah kita.
  4. Saat memandikan dan penjemuran, coba letakkan sangkar di lantai dan di tempat yang agak-agak ramai dan sering dilalui orang, bukan dilalui kucing ya..hehehe..
  5. Pemandian burung bisa dilakukan sebanyak 2 s/d 3 kali dalam sehari, setelah agak jinak bisa 1x saja dalam seharinya.

Dikutip dari grup facebook trucukan mania, yang ditulis oleh Om. Fathoni Aan.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top